Kamis, 11 April 2013

Jangan Putus Asa


Ketika semua serba salah, sebagaimana biasanya,
Ketika jalan yang kau tempuh terasa mendaki,
Ketika uang hanya sedikit, sedangkan utang melilit,
dan kau ingin tersenyum, tetapi kau terpaksa mengeluh,
Ketika urusan terasa agak membebanimu,
Istirahat kalau perlu, tapi jangan berhenti.

Hidup ini aneh bila tanpa lekuk dan liku
Seperti yang kadang-kadang kita alami,
Dan banyak kegagalan yang kita jumpai,
Ketika semestinya kita berhasil, ada saja yang menghalangi;
Namun jangan menyerah kendati gerak maju tampak lambat,
Siapa tahu berhasil pada usaha berikutnya.

Keberhasilan adalah sisi lain kegagalan,
seperti tinta perak di balik awan keraguan,
dan kau tak pernah tahu seberapa dekat tujuanmu,
Mungkin sudah dekat ketika bagimu terasa jauh;
Maka tetaplah berjuang bahkan ketika hantaman semakin keras,
Ketika semuanya tampak sangat buruk,
kau tetap tak boleh berhenti

Clinton Howell
Chicken Soup for the Unsinkable Soul

“Kisah seorang remaja perempuan yang bernama Tina berusia tujuh belas tahun dan selalu menebar senyum cerahnya. Tina penderita cerebal palsy, suatu kondisi yang menyebabkan otot-ototnya kaku dan sebagian besar, tidak dapat dikendalikan. Ia juga mengalami kesulitan dalam berbicara.
Ketika diberikan tugas menghafal sebuah puisi tiga bait yang berjudul ‘jangan putus asa,’ hanya Tina dan beberapa temannya yang mampu menghafal puisi tersebut walaupun  nilainya hanya sepuluh. Seorang teman bertanya ‘Tina, mengapa kau melakukannya, padahal nilainya hanya sepuluh.’ Tina menjawab, ‘karena aku ingin seperti kalian-normal,’ Salah satu temannya berkata, ‘Tina, kami tidak normal-kami anak-anak biasa yang sering salah.’ ‘Aku tahu,’ jawab Tina dengan senyuman lebar menghias wajahnya.
Tina memperoleh nilai sepuluh hati itu. Ia juga mendapatkan rasa sayang dan hormat dari teman-teman kelasnya. Baginya, itu jaug lebih berharga disbanding nilai yang hanya sepuluh itu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar