Rabu, 11 Januari 2012

Dan Tinggalkanlah Ini Untuk Sebuah Kerinduan


Jika harus meninggalkan semua ini, tinggalkanlah...
Bila harus mendekap kerinduan itu, mendekaplah...
Dan semua ini tentang kehidupan yang berjalan
Gerak langkahmu menari menuju apa yang kau inginkan

Sesosok bidadari menebarkan sayapnya karena ingin terbang
Menuju entah apa namanya namun menyenangkan
Mencari keseimbangan dengan tubuh yang kelelahan
Mencuri waktu untuk sebuah kerinduan

Sebatang mawar terlihat mekar dan telah terbuka
Sang mawar menghirup udara dan sudah mulai merasa
kelopak bunga dan tangkainya ingin kau sentuh mesra
ingin engkau menghirup wanginya sang mawar seraya menjaga

Dan sebuah pohon harus selalu tegar berdiri kerena ingin tumbuh
Walaupun merasakan angin yang dihembuskan jauh
Menghirup udara untuk bernafas
Menjatuhkan buah-buah yang manis ditaman dan tak ingin terlepas

Dan tinggalkanlah ini untuk sebuah kerinduan
Berjalan dari kehidupan ke kehidupan
Bunda berlari untuk seorang perempuan
Seperti biduan yang bersuara melawan kegelapan

Minggu, 08 Januari 2012

Perempuan Itu Berjalan


Seorang perempuan berjalan
Dibawanya beban berat kehidupan
Pergi jauh meninggalkan anak tersayang
Bunda terbaring dalam ketiadaan
Yang lainnya melawan dunia dan kehidupan
Anak kecil berdoa dalam keheningan
Bunda tersadar, air mata membalut kegelisahan
Roda berputar untuk kehidupan
Keadaan kemarin adalah sebuah bagian

Hati berlinangan air mata ketika bercerita
Ada kerinduan ketika menyapa
Dan senyuman itu tetap ada dan nyata
Seperti menyelimuti gelap ketika bercahaya
Terlukis jelas di wajahnya yang berbicara
Senja ada untuk merasa
Malam tiba lalu meminta
Pagi terbuka mencari harapan yang tersisa

Kali ini aku melihat lagi perempuan seperti ini
Mencoba berdiri menentang hari
Yang tegak tapi mengulurkan kedua tangan dan jemari
Yang berharap terang dikemudian hari

Menarilah bila harus menari
Jangan menunduk tetapi bernyanyi
Tanamkanlah apa yang perlu ditanamkan dihari ini
Perjuangkan apa yang harus diperjuangkan dihari nanti
Harapan itu belum menutup pintunya disini
Berjalanlah dalam perjalanan yang kita tidak ketahui

Tentang Kemarin (Dan Hal Yang Menyenangkan Perlahan Memudar)


Ada hari yang biru
Ketika semua tawa itu menjadi satu
Ada hari yang kelabu
Disaat semua tekanan beradu
Ada bunga yang bermekaran di taman
Lalu dipetik oleh sang kumbang dan bersemi
Ada semut-semut kecil didinding yang berjajar
Menjadi setia untuk saling mengisi, dan berarti
Ada yang retak lalu terpisahkan
Ada keramaian ditengah kekosongan
Cahaya merah menyala untuk menang
Tetes keringat mengalir tak tertahankan

Perlahan menghilang dan tak kembali
Sesekali terlihat samar dan menyapa
Kemudian lenyap dan menghilang kembali
Rindu untuk dikenang dan mengenang

Hingga satu per satu daun jatuh dari batang pohon
Yang telah tumbuh menjadi besar dan berbuah manis
Ada yang tersisa tinggal beberapa
Mungkin akan jatuh juga secara perlahan
Melihat yang lain yang telah tiada
Tetapi pohon itu tetap tumbuh dan berbuah manis
Dan daunnya akan tetap berlubang bahkan layu dan terjatuh lagi
Lalu sang pohon menumbuhkan lagi menjadi daun yang berlubang
Berulang-ulang entah sampai kapan