Senin, 27 Februari 2012

12 Februari 2012

Selamat siang pa, selamat berulang tahun, semoga tidurmu nyenyak disana. Aku berdiri dihadapan pusaramu, aku ingin bercerita sejenak disini denganmu. Dengarkanlah aku pa.

Kini aku telah beranjak dewasa, bukan anak kecil lagi yang membangkang kepada orang tua. Lihat, tubuhku tumbuh besar dan tinggi, mungkin bila papa masih hidup aku akan sama besarnya denganmu. Dan aku kini berjalan di kehidupan yang memilukan ini. Tanpa tiang aku berdiri tertiup angin dan melawan, hanya dengan mama dan adik perempuan aku berjalan perlahan meneruskan perjalanan yang tak boleh berhenti terkecuali waktu yang memanggil, lewat mata yang berfungsi melihat aku dapat merasakan keprihatinan yang papah ajarkan kepadaku, dan aku dapat melihat dengan jelas semuanya yang berada di depanku lalu melintasi pikiran mengelilinginya dan mengunjungi ruang hati lalu begejolak kemudian berbicara.

Hai lelaki hebat untukku yang tak pernah diam, yang selalu terbangun di malam hari lalu menuliskan sesuatu di atas kertas putih, yang berkata tak pelan dan memberikan penjelasan tentang sebuah makna, yang harus pergi meninggalkanku ketika berumur sebelas tahun. Sungguh aku merindukanmu di masa keremajaanku kemarin. Di saat semuanya berjalan berdampingan dengan ayah mereka dan aku hanya di temani oleh mama. Aku ingin dirimu ketika itu hingga kini namun takdir itu tak bisa diubah dan aku berjalan bertiga. Aku hanya bisa mengenangmu lewat cerita-cerita dari mama dan adik-adikmu hingga kini. Aku merindukanmu pa…

Lihatlah aku sejenak. Anak kecil yang kemarin pembangkang bersipu malu dihadapanmu yang tertidur selamanya. Dengarkan aku berjanji di tempat peristirahatanmu. Aku akan meneruskan perjalananmu, aku akan menjadi seperti apa yang engkau inginkan meskipun jalannya berbeda, dan aku akan memperjuangkan semuannya demi kedua perempuan di belakangku. Diriku berjanji dihadapanmu seraya menaburkan bunga dan menyirami air di makammu agar terlihat segar dan tak kering. Biarlah aku melewati proses dan mencari literature dalam kehidupan agar terasa berwarna. Dan aku berjalan sepertimu di waktu dulu.

Tidurlah yang nyenyak pah, doa ku menyertaimu. Bermimpilah yang indah dan tetaplah berbisik kepadaku lewat ingatan-ingatan di masa lalu itu.