Senin, 05 Maret 2012

Berjalan Bertiga



Mengapa tak meninggalkan dia sendirian?
Membebaskan dirimu dari kegelisahan
Dan dua orang lainnya tetap terjaga dalam kebebasan
Kau dan mereka harus melompat ke ketinggian

Cukuplah waktu kemarin, kesiasiaan
Kesetianmu itu bertepuk sebelah tangan
Dari pengertian yang tak kunjung datang
Dari harapan yang selalu melayang-layang

Dan permintaan maaf pun tak bermakna
Rasa sakitmu bertebaran di beranda
Sudah waktunya membuka mata
Lalu berjalanlah bertiga

Nan jauh disana, untukmu
Masih ada mereka yang berdoa

Memperhatikanmu, ketika lelahmu
Menjaga serpihan harapan disaat senja

Tak perlu menunggu apapun lagi
Tak usah berpaling
Tak perlu merasa sepi
Karena mereka ada dibelakangmu, menemani
Cerah hari masih terlihat seperti pelangi
Setia menunggu dan menanti

Minggu, 04 Maret 2012

Anak Kecil



Aku tak melihat ayah dan bunda
Mereka pergi untuk diriku melawan dunia
Melewati hutan berhenti di sungai ketika senja
Berdoa untukku di keheningan malam menjelma

Aku disini bersama kakek, nenek, dan kedua sepupuku
Terlihat ramai oleh mereka, namun tak menghilang rasa sepiku
Kesepian akan kebersamaan ayah dan bundaku
Kesepianku yang selalu bertanya di kepalaku
“Cepatlah pulang ayah, bunda, aku rindu?”
Kerinduan yang selalu dekat dibenakku
Dan aku selalu berdoa dengan harapan membelenggu
“Aku ingin bersama mereka Tuhan dan tak ingin terpisah lagi”, permohonanku

Bermain di sore hari begitu menyenangkan namun mengganggu
Ketika Bunda dan ayah mereka berbicara merdu
“Sudah hampir malam, mari pulang anakku?”
Kedua mata dan telinga ini tak kuasa dengan semua itu

Dan malam-malam pun berlalu seperti biasa
Di sudut kamar kecilku aku berbaring, menunggu terpejamnya mata
Membayangkan lalu memimpikan ayah dan bunda
Berkata dalam gelap, semoga esok aku bisa bertemu mereka

Ketika waktu itu tiba, dan mereka pulang membawa sesuatu
Memelukku seraya berkata, “anakku apa kabarmu?”
Aku mendekap dan menjawab dengan rasa kegiranganku
Serayaku berkata pada-Nya “Jangan pisahkan lagi aku dengan mereka Tuhan”,
Aku memohon

Dan waktu-waktu indah itu berlalu begitu cepat
Secepat ketinggian menuju kerendahan yang tak melambat
Dan permohonan-permohonanku kepada Tuhan semakin menguat
Terjaga tetesan air mata untuk kerinduan hati yang begitu melekat


Aku Dan Kesendirian


Tentang aku dan kehidupan
Bergerak, berjalan, berlari dari kehidupan ke kehidupan
Melihat, mendengar, merasakan perjalanan
Merindu, terdiam, dan berbicara dalam pikiran

Kehidupan adalah kehidupan
Kita mencari di tengah keramaian
Kita bersembunyi di sudut kegelapan
Air sungai mengalir melawati terang menuju kehampaan

Dan biarkan aku sejenak dengan kesendirian
Yang berbicara adalah hati dan pikiran
Yang merasa adalah jiwa yang tenang
Membiarkan semua ini berbisik, melantunkan

Kesendirian itu sepi
Menjadikannya dingin dan berkedinginan
Sesepi belantara hutan diantara pepohonan
Sedingin embun yang menetes di dedaunan

Dan biarkan aku sejenak dengan kesendirian ini
Tak ada siapa-siapa tak berarti tak ada kehidupan
Tak ada yang memegang tanganku
Dan aku hidup dalam kebebasanku