Ada hari yang biru
Ketika semua tawa itu
menjadi satu
Ada hari yang kelabu
Disaat semua tekanan
beradu
Ada bunga yang bermekaran
di taman
Lalu dipetik oleh sang
kumbang dan bersemi
Ada semut-semut kecil
didinding yang berjajar
Menjadi setia untuk saling
mengisi, dan berarti
Ada yang retak lalu
terpisahkan
Ada keramaian ditengah
kekosongan
Cahaya merah menyala untuk
menang
Tetes keringat mengalir
tak tertahankan
Perlahan menghilang dan tak
kembali
Sesekali terlihat samar
dan menyapa
Kemudian lenyap dan
menghilang kembali
Rindu untuk dikenang dan mengenang
Hingga satu per satu daun
jatuh dari batang pohon
Yang telah tumbuh menjadi
besar dan berbuah manis
Ada yang tersisa tinggal
beberapa
Mungkin akan jatuh juga
secara perlahan
Melihat yang lain yang
telah tiada
Tetapi pohon itu tetap
tumbuh dan berbuah manis
Dan daunnya akan tetap
berlubang bahkan layu dan terjatuh lagi
Lalu sang pohon
menumbuhkan lagi menjadi daun yang berlubang
Berulang-ulang entah sampai kapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar