Aku tak melihat ayah dan
bunda
Mereka pergi untuk diriku
melawan dunia
Melewati hutan berhenti di
sungai ketika senja
Berdoa untukku di
keheningan malam menjelma
Aku disini bersama kakek,
nenek, dan kedua sepupuku
Terlihat ramai oleh mereka,
namun tak menghilang rasa sepiku
Kesepian akan kebersamaan
ayah dan bundaku
Kesepianku yang selalu
bertanya di kepalaku
“Cepatlah pulang ayah, bunda, aku rindu?”
Kerinduan yang selalu
dekat dibenakku
Dan aku selalu berdoa
dengan harapan membelenggu
“Aku ingin bersama mereka Tuhan dan tak ingin terpisah
lagi”, permohonanku
Bermain di sore hari begitu menyenangkan namun mengganggu
Ketika Bunda dan ayah
mereka berbicara merdu
“Sudah hampir malam, mari pulang anakku?”
Kedua mata dan telinga ini
tak kuasa dengan semua itu
Dan malam-malam pun
berlalu seperti biasa
Di sudut kamar kecilku aku
berbaring, menunggu terpejamnya mata
Membayangkan lalu
memimpikan ayah dan bunda
Berkata dalam gelap, semoga
esok aku bisa bertemu mereka
Ketika waktu itu tiba, dan
mereka pulang membawa sesuatu
Memelukku seraya berkata, “anakku apa kabarmu?”
Aku mendekap dan menjawab
dengan rasa kegiranganku
Serayaku berkata pada-Nya
“Jangan pisahkan lagi aku dengan mereka Tuhan”,
Aku memohon
Dan waktu-waktu indah itu
berlalu begitu cepat
Secepat ketinggian menuju
kerendahan yang tak melambat
Dan permohonan-permohonanku
kepada Tuhan semakin menguat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar